Kamis, 11 April 2013

Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan


Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta - Fakultas Ilmu Pendidikan, Senin 8 April 2013. Hari ini adalah pertemuan ketujuh dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dengan dipimpin oleh dosen kami Pak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. Presentasi hari ini dilaksanakan oleh kelompok kelima yang beranggotakan Artha Virabhuana, M. Fahmi Basyar, Septhia Lutfhiani, dan Yayuk Fathonah. Namun dalam presentasi hari ini hanya beranggotakan tiga orang dikarenakan satu orang anggota berhalangan hadir. Materi presentasi hari ini berjudul “Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan”.
Sebuah perusahaan terus melakukan pembaharuan dalam segala aspek dengan tujuan salah satunya yaitu agar perusahaannya tetap bertahan atau eksistensinya tetap terjaga. Dalam menjaga eksistensinya tersebut terdapat beragam cara yang dilakukan perusahaan, salah satunya adalah dengan menciptakan atau mengembangkan produk baru dari perusahaan tersebut. Apalagi akhir-akhir ini kita ketahui bahwa para pesaing semakin menunjukkan kreativitas dan inovasinya dengan terus memperbaiki pelayanan maupun terus berinovasi dalam penciptaan dan pengembangan produk. Pelayanan dan produk yang kita tawarkan haruslah sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan terpenuhinya keinginan konsumen, sebuah perusahaan dapat lebih mudah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, dalam penciptaan produk baru haruslah disesuaikan dengan keinginan konsumen.
            Mengapa sebuah perusahaan harus menciptakan produk baru? Jawabannya beraneka ragam seperti ingin memperoleh laba atau profit, ingin terus menjaga eksistensi perusahaannya, ingin memperbaiki produk yang lama, ingin melakukan penetapan kembali produk, dll. Untuk menciptakan atau pembentukan produk baru diperlukannya research ke konsumen agar produk yang kita buat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pembentukan produk merupakan kegiatan membentuk produk baru berdasarkan manfaat dari produk tersebut, penetapan merek yang ditentukan, penetapan harga, berapa jumlah yang akan diproduksi, bagaimana corak dari produk tersebut, dll. Terdapat tiga klasifikasi dalam penentuan produk baru, pertama produk baru bisa dikatakan sebagai produk baru apabila produk tersebut benar-benar baru, inovatif, unik, dan belum ada di pasaran. Kedua, produk baru bisa dikatakan produk baru apabila produk tersebut merupakan produk pengganti yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Ketiga, produk baru bisa dikatakan produk baru apabila produk tersebut imitatif dalam arti produk tersebut baru bagi perusahaan namun bukan produk baru di pasaran.
            Dalam penciptaan atau pembentukan produk baru terdapat delapan tahap atau proses yang akan dilalui. Tahap pertama adalah penciptaan ide, yaitu perkumpulan gagasan ide-ide atau gagasan dalam hal produk apa yang akan diciptakan. Penciptaan ide ini dapat diperoleh dari konsumen, karyawan, pesaing, ilmuwan, dll. Kedua adalah penyaringan ide, yaitu setelah ide-ide dan gagasan sudah terkumpul, dari sekian ide tersebut disaring atau dipilah kembali ide mana yang tepat dan berhasil guna. Ketiga adalah pengembangan dan pengujian konsep, yaitu tahap di mana kita sudah langsung terjun ke konsumen dan melihat bagaimana respon dari konsumen. Keempat adalah pengembangan strategi pemasaran yaitu kita menetapkan jangka waktu dalam melakukan strategi pemasaran, bisa lima tahun, satu tahun, atau dalam jangka waktu yang lebih lama. Kelima adalah analisis usaha, yaitu kita menganalisis kembali bagaimana usaha dari penciptaan produk yang kita buat. Keenam adalah pengembangan produk, yaitu setelah kita menganalisis usaha dari produk tersebut, tahap selanjutnya adalah dengan mengembangkan produk tersebut. Ketujuh adalah market testing yaitu pemasaran yang dilakukan dengan menetapkan terlebih dahulu sekelompok pembeli tertentu. Tahap terakhir adalah komersialisasi, yaitu penentuan kapan peluncuran produk baru akan dilakukan.
            Dalam melakukan pengembangan produk baru tidak selalu berjalan lancar sesuai keinginan, ada beberapa yang mengalami kegagalan. Terdapat hal-hal yang menjadi faktor kegagalan dari pengembangan produk baru yaitu pasar yang terbagi-bagi di mana produk yang kita tawarkan berjenis sama dengan para pesaing sehingga kita tidak sepenuhnya memiliki konsumen sehingga pasar pun terbagi-bagi dengan para pesaing. Kekurangan modal juga merupakan faktor kegagalan dalam pengembangan produk, biaya yang dibutuhkan tidak dapat memenuhi biaya pengembangan produk. Selain itu, lamanya proses pengembangan produk baru merupakan faktor kegagalan karena para pesaing pun berlomba-lomba dalam meluncurkan produk baru yang inovatif sehingga kita tertinggal atau lebih lama dalam mengembangkan produk baru.
Sekian materi pembahasan dari kelompok kelima, selanjutnya dosen kami Pak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. memberikan tambahan materi.

2 komentar: