Distribusi, Franchise, dan MLM (Multi
Level Marketing)
Universitas Negeri Jakarta-Fakultas
Ilmu Pendidikan, Senin 22 April 2013, tepatnya di ruang Daksinapati 307
berlangsungnya perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dengan dipimpin
oleh dosen kami Pak Dr. Amril Muhammad, S.E., M.Pd. Hari ini adalah pertemuan
kesembilan, di mana hari ini penyajian materi akan dipresentasikan oleh
kelompok ketujuh yang beranggotakan Leni Indriyani, Rizky Nuria Pardede, dan
Yolla Fitriyani. Kelompok ini akan menyajikan materi yang berjudul “Distribusi,
Franchise (waralaba), dan MLM (Multi Level Marketing)”.
Distribusi adalah proses penyaluran
barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Seperti yang kita ketahui, produsen adalah orang yang
melakukan kegiatan produksi, konsumen adalah orang yang menggunakan atau
menghabiskan nilai guna dari barang/jasa, sedangkan distribusi memiliki peran
penting dalam menjembatani kegiatan produksi dan konsumen sehingga barang/jasa
yang diciptakan oleh produsen bisa sampai ke tangan konsumen. Distributor
adalah orang yang melakukan kegiatan distribusi, dan dengan adanya kegiatan distribusi maka
kegiatan penyaluran barang akan berjalan. Harapan setiap produsen pastilah ingin agar setiap barang/jasa
yang dihasilkan dapat dikonsumsi oleh konsumen. Namun, untuk mencapai hal tersebut produsen harus
memikirkan terlebih dahulu kegiatan
pendistribusian seperti apa yang akan digunakannya, apakah penjual langsung
menyalurkan barang maupun jasanya ke konsumen sehingga penjual berhubungan langsung
dengan konsumen (distribusi langsung) ataukah produsen menjual barang/jasanya
melalui perantara agen, grosir atau pedagang besar, dan pedagang eceran
(distribusi tidak langsung).
Dengan adanya kegiatan distribusi
maka barang/jasa dapat berpindah dari produsen ke konsumen (fungsi umum), dan juga
dengan adanya kegiatan distribusi maka akan dapat memberikan informasi kepada
konsumen tentang barang/jasa yang ditawarkan, dapat mengadakan kontak langsung
antara penjual dengan pembeli, mengadakan negosiasi antara kedua belah pihak
(penjual dan pembeli), dan peran-peran lainnya (fungsi distribusi khusus).
Seiring berkembangnya inovasi dalam
pendistribusian barang/jasa guna meningkatkan profit atau laba bagi produsen,
maka dikembangkan strategi baru dalam melakukan pendistribusian. Strategi baru dalam pendistribusian
tersebut di antaranya melalui sistem Franchise
dan MLM. Franchise merupakan sistem pendistribusian kepada
konsumen dalam melakukan distribusi di mana pemilik merek memberikan hak kepada
individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
prosedur, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu. Dengan kata lain, bagi terwaralaba dalam menjalankan bisnis
atau usahanya haruslah mengikuti sistem yang telah ditetapkan oleh perwaralaba.
Operasi usaha waralaba yang yang dijalankan di bawah pengarahan perwaralaba,
dan terwaralaba memiliki kewajiban untuk membayar royalty atau initial fee.
Selain franchise, MLM juga merupakan strategi baru dalam melakukan
distribusi barang/jasa. MLM merupakan
suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi
yang dilakukan melalui banyak level. Dengan kata lain, dalam MLM metode yang digunakan yaitu menjual
barang secara langsung melalui jaringan yang dikembangkan melalui distributor. MLM
itu sendiri memiliki persyaratan tertentu di antaranya yaitu produk yang
ditawarkan bersifat khas, eksklusif, kebal terhadap fluktuasi ekonomi,
mempunyai diferensiasi yang mencolok, dan memiliki komitmen. MLM dalam sistem jaringannya menggunakan sistem member
di mana anggota yang ingin bergabung akan menjadi member dalam jaringan
tersebut. Sehingga member yang sudah bergabung tersebut dapat menarik member
lain, dan dari jaringan tersebut sang member akan mendapatkan bonus sesuai
dengan tingkat level yang ia capai. Seorang member memiliki tugas yang akan dijalankannya antara lain menjual,
mengajak, dan membangun organisasi. Menjual yaitu sang member menjual produknya kepada konsumen
dengan menawarkan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya, dan pembayaran
dilakukan secara tunai. Mengajak yaitu sang member memperkenalkan produknya
kepada konsumen agar konsumen tersebut tertarik sehingga ia mengonsumsi produk
yang ditawarkan. Membangun organisasi dalam pengertian ini sama seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sang member akan membentuk suatu jaringan
dengan menarik member-member baru.
Sekian hasil laporan perkuliahan
pertemuan kesembilan ini yang saya dapatkan dari penyajian presentasi kelompok
ketujuh dan materi yang dipaparkan oleh dosen kami Pak Dr. Amril Muhammad,
S.E., M.Pd.