Sabtu, 23 Maret 2013

Posotioning


Positioning

Senin, 18 Maret 2013 adalah pertemuan kelima dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan yang dibimbing oleh dosen kami Bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. Untuk hari ini presentasi disajikan oleh kelompok ketiga yang beranggotakan Dhea Anggun, Dian Rahmawati, Gelar Gelora, dan Novi Indriyani. Mereka berempat akan menyajikan materi yang berjudul “Positioning”. Kegiatan presentasi hari ini sedikit berbeda dengan presentasi sebelumnya. Satu kelas dibagi menjadi empat kelompok yang dimana dalam satu kelompok ditutori oleh satu orang dari kelompok penyaji. Saya dari kelompok empat, dan teman-teman dari kelompok dua dan tujuh dipimpin oleh Dhea Anggun sebagai penyaji materi. Awal pembukaan materi dibuka dengan definisi dari positioning itu sendiri. Apa yang dimaksud dengan positioning? Positioning adalah pemosisian dan mengiring anggapan konsumen kepada anggapan yang kita harapkan. Dengan kata lain, positioning merupakan pencitraan tentang bagaimana konsumen tertarik dengan produk yang akan kita tawarkan agar konsumen memiliki persamaan persepsi.
Mengapa sebuah perusahaan harus melakukan positioning? Karena di dalam positioning, sebuah perusahaan menawarkan produk yang dibuat agar lebih unggul dari yang lain, terlebih lagi produk yang kita tawarkan tidak hanya satu perusahaan yang memproduksinya, dengan kata lain terdapat pesaing-pesaing yang menawarkan produk yang sejenis. Bagaimana cara melakukan positioning? Dalam melakukan positioning terdapat  langkah-langkah atau tahapannya. Langkah pertama yaitu mengidentifikasi dengan cara menganalisis suatu produk yang diinginkan oleh konsumen. Langkah kedua adalah brains storming, yaitu sebuah perusahaan memilih suatu keunggulan yang tepat di mana dalam produk tersebut memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Langkah terakhir adalah differensiasi yaitu mengkomunikasikan posisi yang dipilih. Adapun syarat positioning yang baik adalah yang menguntungkan kita (perusahaan), produk yang kita tawarkan dianggap penting oleh konsumen, perusahaan dapat mengkomunikasikan keunggulan dari produk yang kita miliki, dan produk yang kita buat tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain (pesaing).
Positioning dilakukan oleh perusahaan agar tetap eksis dan mendapatkan profit maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukannya marketing mix. Dalam marketing mix terdapat empat hal yang harus diperhatikan yaitu produce, place, price, dan promotion atau yang biasa disebut dengan 4P. Apakah dengan memiliki produk yang unggul saja dapat menarik banyak minat konsumen? Tentu tidak hanya produk yang harus diperhatikan, namun place juga menjadi unsur yang penting, di mana dalam penawaran produk tersebut tempatnya harus terjangkau oleh konsumen. Bila unsur place sudah tepat atau terjangkau oleh konsumen, selanjutnya adalah price (harga). Penentuan harga merupakan titik kritis dalam melakukan marketing mix karena harga menentukan pendapatan dari suatu perusahaan, oleh karena itu penentuan harga juga merupakan titik krusial dalam marketing mix. Lalu yang terakhir adalah promotion. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Tujuan utama dalam promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk konsumen agar tertarik dan membeli produk yang kita tawarkan. Dalam melakukan promosi, media atau alat yang dipilih harus diperhatikan agar promosi yang dilakukan tepat sasaran.
Di dalam positioning terdapat istilah under positioning, over positioning, re-positioning,dan de-positioning. Under Positioning yaitu sebuah perusahaan yang berorientasi pada keunggulan produk sehingga tidak terlalu mempromosikannya karena dengan memperlihatkan produk konsepnya masyarakat bisa mengetahui keunggulan dari produk tersebut. Over positioning yaitu sebuah perusahaan yang terlalu luas melakukan pemasaran namun tidak jelas apa keunggulan dari produk tersebut. Re-positioning yaitu menempatkan yang baru didasarkan kepada para pesaing apakah kemampuan kita lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing. De-positioning merupakan jawaban dari over positioning, di mana bila dalam over positioning terlalu luas pemasaran sehingga tidak jelas keunggulan produknya, dalam de-positioning sebuah perusahaan melihat di mana letak kemampuan atau keunggulan dari produk yang ditawarkan perusahaan tersebut.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar